DPR menyesalkan sikap Detasemen Khusus (Densus) 88 yang menembak mati beberapa oknum terduga teroris yang berhasil dibekuk beberapa hari terakhir.
Padahal seharusnya Densus bisa memperoleh banyak informasi terkait jaringan teroris jika berhasil meringkusnya secara hidup-hidup. Hal ini menunjukan bahwa kinerja Densus 88 masih belum sesuai harapan.
"Soal teroris, ini bukti Densus belum canggih. Kalau bisa lebih canggih, lumpuhkan saja, dan bisa dapat informasi lebih dalam," kata Wakil Ketua Komisi III, Tjatur Sapto Edi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/5/2013).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, keputusan untuk menembak terduga teroris tersebut baru bisa dilakukan saat personel Densus benar-benar merasa terancam.
"Misalnya teroris 30, yang dibunuh 2/3 itu baru canggih. Kecuali kalau memang benar-benar mengancam," tegas Tjatur.
Operasi penangkapan yang digelar Detasemen Khusus 88 Mabes Polri berhasil meringkus 20 terduga teroris, 7 di antaranya tertembak mati. Polisi pun menyita beberapa barang bukti berupa senjata api dan granat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar menjelaskan, Densus 88 berhasil menangkap lima orang di Jakarta dan Tangerang. Untuk operasi di Jakarta dan sekitarnya seperti Pondok Aren dan Ciputat Polri menangkap dalam keadaan hidup Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto, dan Imam.
Lalu untuk operasi di Kebumen, Jawa Tengah, Densus 88 berhasil menangkap Farel, Wagiono, dan Slamet dalam keadaan hidup. Sedangkan Toni, Bastari dan Bayu tertembak mati.
Kemudian di Batang, Kendal, tim berhasil menembak mati salah satu pimpinan kelompok, yakni Abu Roban. Kemudian, Puryanto alias Sugianto, dan Iwan berhasil ditangkap dalam keadaan hidup dengan barang bukti 1 senjata api jenis FN dengan 6 butir peluru, 1 revolver dengan 3 butir peluru, notebook, dan flashdisc.
Tak hanya itu, penangkapan pun dilakukan di Bandung dan Sumedang, Polri pun berhasil membekuk lima orang, yakni William Maksum alias Acum alias Dadan dengan barang bukti pistol jenis browning rakitan, magazine 1 buah, amunisi kaliber 3.8 special 200 butir, amunisi 9mm 80 butir, uang tunai Rp. 6 juta, pisau genggam, HP dua unit, kamera satu unit, modem dua unit, dan satu senpi jenis revolver.
Di rumah yang dikepung di Bandung kemarin Polri berhasil menangkap Haris Fauzi alias Jamrud dalam keadaan hidup dan tiga orang tewas yakni Budi alias Angga, Bang Junet alias Encek, dan Sarame. (ahm)
sumber : http://news.okezone.com/read/2013/05/10/337/804842/tembak-mati-teroris-bukti-densus-88-kurang-canggih
Tidak ada komentar for: "Tembak Mati Teroris, Bukti Densus 88 Kurang Canggih"
Leave a Reply