Ketika Jurnalis Bicara Jujur tentang PKS


Edy A Effendi 
@eae18
Jurnalis (mantan Penulis Editorial Media Indonesia)

Pagi ini seperti pagi kemarin, aku selipkan kepingan doa untukmu, agar hidupmu bermakna.

Kalau mau jujur dan tanpa kebencian, setelah peristiwa Jakarta dan LHI, PKS menjadi partai kader paling solid.

Banyak orang yang benci ke PKS karena dianggap sok Islam, terus membabibuta menghakimi partai kader paling solid ini. Obyektivikasi dikubur.

Jangankan yg non Muslim, yang Muslim saja banyak yg benci ke PKS krn dianggap sok Islam dan wahabi. Mosok ustaz @hnurwahid wahabi? duh-duh

Ranah politik memang memberi peluang orang untuk saling curiga, saling menjegal. Tak ada kesantunan dan tatakrama.

Ketika ada orang bicara pada tataran obyektif perihal PKS dianggap kader PKS. Pola berpikir seperti ini tak jelas.

Saya berdiri di luar pagar perkara. Di luar pagar perkara ini untuk menjaga kadar subyektif dan obyektif. Begitupun ketika melihat bola.

Sudah bisa dipastikan, orang-orang liberal tak suka PKS. Yang tak liberal saja banyak yang tak suka. Muaranya satu, karena subyektivitas itu.

Berdiri pada tataran obyektif memang butuh energi dan kontrol diri yang luar biasa. Aura subyektif memang selalu tumbuh dlm diri kita.

Subyektivitas itu sangat manusiawi krn soal memilah n memilih. Tapi sebisa mungkin tak mengubur sikap obyektif ktk berdiri dlm pagar perkara.

Banyak orang benci ke PKS karena soal poligami. Soal poligami ini bukan milik PKS tapi aturannya sudah jelas. Bukan aturan PKS. Aturan Quran.

Saya berkicau pagi hari seperti inipun, pasti dituding kader PKS. saya jurnalis tak boleh ikut partai. hmm.

Perjuangan mengusung kebenaran tak selamanya masuk dalam bingkai partai. ada pintu lain. Tapi tak ada salahnya jk kawans masuk lewat partai.

Kekukasaan memang harus diambil tapi tak harus selalu berorientasi pada kekuasaan. ini kritik saya.

Orang selalu mendikotomi partai, partai kader dan partai massa. Saya pikir, sejatinya partai itu ya persoalan kaderisasi bukan dinasti.

Di dunia sepakbola saja harus ada kaderisasi kok. Barcelona dan MU, klub yang paling solid lakukan kaderisasi. Jangan kalah dong partai.

Partai Demokrat akan jadi partai yang meneruskan tradisi PDIP, partai yang bersandar pada dinasti cc @SBYudhoyono.

PPP dan PAN susah menjadi partai besar dan masuk empat besar. Kalau mau jujur, di dalamnya kropos -- Info pengurus DPP kedua partai.

Hidup itu penuh warna. tapi beragama itu tak perlu warna, cukup satu warna. warna pelangi itu cukup untuk warna balon-balon saja.

Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya. Ya pas banget lirik ini untuk dasar negara Indonesia, Pancasila. Pantas saja, rupa-rupa hidupnya.

Hidup itu soal memilah dan memilih. saya memilah dan memilih di luar pagar meskipun rohnya saya ada di dalam pagar.

Mari kita memilah dan memilih. jangan takut dengan pilahan dan pilihan. Hidup itu harus punya sikap yang jelas dan tegas!

sumber : http://www.pkspiyungan.org/2013/04/ketika-jurnalis-bicara-jujur-tentang.html

Related Labels:

Tidak ada komentar for: "Ketika Jurnalis Bicara Jujur tentang PKS"


Leave a Reply

Info Headline Baru

Diberdayakan oleh Blogger.

More Latest